Sumber : Rakyat Merdeka
Produsen mobil lokal meminta pemerintah memberikan insentif pajak
untuk menekan harga jual supaya bisa bersaing dengan produk mobil
lainnya. Salah satunya adalah pembebasan pajak penjualan barang mewah
(PPnBM) Dirut PT Super Gasindo Jaya (produsen mobil merk Tawon) Koentjoro
Njoto mengatakan, produsen mobil nasional sudah banyak yang berhasil
mengembangkan kendaraan bermotor multiguna pedesaan dengan tingkat
komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 100 persen "Kita mengharapkan bantuan pemerintah dalam penjualannya," ujarnya, kemarin. Menurut Koentjoro, dengan adanya program pengembangan kendaraan
pedesaan, pemerintah bisa membantu mempromosikan mobil lokal dan
memberikan subsidi sebagian uang muka penjualannya.
Selain itu, kata dia, produsen lokal meminta pemerintah memberikan
insentif pajak pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk
angkutan pedesaan yang saat ini tarifnya mencapai 15 persen. Padahal,
pemerintah sudah lama membebaskan PPnBM untuk kendaraan transportasi
umum merek asing.
Saat ini, kebutuhan kendaraan bermotor multiguna pedesaan di pasar
domestik mencapai sekitar 30 ribu unit per tahun. Perseroan, kata dia,
hanya mampu memproduksi 6 ribu - 8 ribu unit setiap tahunnya.
Selain insentif pajak dan subsidi uang muka, Koentjoro berharap,
Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (DLLAJR) di seluruh kebupaten
dan kota di tanah air juga turut mendukung program kendaraan bermotor
multiguna pedesaan dengan tidak menerapkan ketentuan kewajiban uji KIR
setiap enam bulan sekali, melainkan setiap setahun sekali.
Sejauh ini, perusahaan sudah menciptakan dua tipe kendaraan
multiguna, yaitu Tawon AG (pick up) dan Tawon Amura (angkutan). Tawon AG
menggunakan mesin Rusnas 640 cc buatan dalam negeri yang dikembangkan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sedangkan, Tawon Amura
menggunakan mesin China 970 cc dan kedepannya akan menggunakan mesin
Rusnas juga.
Keduanya bisa menggunakan bahan bakar bioethanol, bensin atau gas. Harganya keduanya sekitar Rp 54 juta per unit. "Kedua desain tersebut sudah dipatenkan di Direktorat Jenderal Hak
Atas Kekayaan Intelektual Kemenkum dan HAM sejak 2012," jelasnya. Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika
(ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan,
pemerintah akan terus mendorong pengembangan mobil pedesaan untuk
mengangkut hasil pertanian guna mendongkrak perekonomian di pedesaan,
khususnya di luar Jawa. "Kita akan kembangkan angkutan umum pedesaan dengan kapasitas mesin di bawah 1.000 cc dengan harga terjangkau," jelasnya. Program ini, kata dia, juga untuk bertujuan supaya pelaku industri
nasional mampu menguasai teknologi kendaraan bermotor multiguna
pedesaan, khususnya di bidang perakitan dan produksi.
Selama 2015, pihaknya telah melakukan penyempurnaan platform
kendaraan bermotor multiguna pedesaan, serta melakukan konsolidasi dan
peningkatan kemampuan industri kendaraan dalam negeri dalam mendukung
kendaraan angkutan pedesaan. ASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar