Pemerintah menargetkan memperbanyak lokalisasi produksi dan pengembangan industri komponen otomotif di dalam ne-geri. Ini agar ketergantungan Indonesia ke impor berkurang sedikit demi sedikit. "Industri komponen di dalam negeri harus kuat, sehingga tidak akan banyak impor, menaikkan nilai tambah dan menggerakkan penghiliran industri bahan baku," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin, beberapa waktu lalu. Hal tersebut, lanjutnya, dapat mendorong peta jalan industri otomotif nasional, yang menargetkan produksi mobil sebanyak 2,5 juta unit pada tahun 2020.
Berdasarkan data Kemenperin, tenaga kerja yang terserap di sektor ini
mencapai 1,3 juta orang, telah terserap pada industri perakitan, industri komponen,
perbengkelan dan jaringan purna jual. "Dengan masuknya produsen otomotif
Tiongkok ke Indonesia, makin meramaikan industri kendaraan," ujarnya.
Menurut Saleh, salah satu tantangan yang tengah dihadapi oleh produsen
otomotif Tiongkok adalah meningkatkan kualitas produksi mereka agar bisa
diterima seluruh negara. "Kualitas dan merek selama ini masih menjadi isu
utama yang dihadapi oleh mereka ketika bersaing dengan merek yang sudah
mapan," katanya. Selama ini produk otomotif di Indonesia disesaki oleh produk asal Jepang,
Korea Selatan, Eropa, dan AS. Kehadiran mobil Tiongkok, diharapkan meramaikan
industri kendaraan. (esy/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar