Institut Otomotif Indonesia (IOI) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana meluncurkan mobil pedesaan pada Agustus tahun ini. Ketua Umum Perkumpulan IKM Komponen Otomotif Indonesia (PIKKO) Rosalina Faried mengaku optimis terkait kerjasama untuk mobil pedesaan. Pasalnya hal itu dapat membantu mengembangkan IKM otomotif di dalam negeri. Menurutnya, PIKKO sendiri memiliki lima cluster, meliputi metal, non metal, rubber (karet), plastik, printing dan painting.
Pertama karakteristik mobil ini bisa dibilang perpaduan antara
mobil offroad dengan karakteristik menggunakan rangka tubular (semi monoqoque)
dan golf car karena bentuknya yang kecil
dan seperti mobil golf. Mobil ini memang bukan seperti yang dibayangkan oleh
kebanyakan orang awam yang mengira mobil pedesaan pasti seperti mobil carry
losbak atau mobil 4x4 yang besar seperti mobil offroad atau semacamnya. Karena
sebenarnya masyarakat pedesaan itu memiliki mobil ini hanya untuk mengantar
mereka dari rumah ke lading/ sawah, mengantar anak sekolah, pergi ke kondangan
dll.
Lalu berapa harga mobil pedesaan ini? Harga dari mobil pedesaan
ini adalah Rp.60.000.000,- hampir seperti mobil LCGC yang berkisar antara 75-85
juta rupiah.
Selanjutnya engine dari mobil ini menggunakan engine disel buatan
india satu silinder yang bervolume 600cc dengan empat percepatan dan kecepatan
maximal mobil ini adalah 50 km/jam, engine diletakkan di belakang. “Kenapa
menggunakan mesin disel, satu silinder lagi dan hanya 600cc apa kuat?” Ya
mengapa mobil ini menggunakan mesin disel karena harga solar di pedesaan lebih
murah dari pada bensin, lalu tidak ada engine selain disel yang bervolume
dibawah 1000cc dan itupun akan mempengaruhi harga mobil pedesaan ini.
Lalu mengapa kecil sekali hanya bervolume 600cc dan kecepatan maximumnya hanya 50 km/jam, karena mobil pedesaan ini tidak untuk kebut-kebutan dan dirasa sudah cukup karena mobil ini tidak mengandalkan kecepatan tetapi kekuatan dan ketahanan saat berkendara, dengan payload 750 kg untuk manusia (5 orang) dan 400 kg untuk barang mobil ini sangat bisa diandalkan. Engine berada di belakang karena bila menggunakan exel akan membutuhkan biaya lagi dan bila engine dipasang di depan ergonomi mengendarai mobil pedesaan ini jadi tidak nyaman dan memutuhkan biaya tambahan, lalu engine diletakan dibelakang agar mobil pedesaan ini kuat nanjak karena penggeraknya adalah ban belakang (rear drive).
Lalu mengapa kecil sekali hanya bervolume 600cc dan kecepatan maximumnya hanya 50 km/jam, karena mobil pedesaan ini tidak untuk kebut-kebutan dan dirasa sudah cukup karena mobil ini tidak mengandalkan kecepatan tetapi kekuatan dan ketahanan saat berkendara, dengan payload 750 kg untuk manusia (5 orang) dan 400 kg untuk barang mobil ini sangat bisa diandalkan. Engine berada di belakang karena bila menggunakan exel akan membutuhkan biaya lagi dan bila engine dipasang di depan ergonomi mengendarai mobil pedesaan ini jadi tidak nyaman dan memutuhkan biaya tambahan, lalu engine diletakan dibelakang agar mobil pedesaan ini kuat nanjak karena penggeraknya adalah ban belakang (rear drive).
Bila dibandingkan dengan gerandong mobil pedesaan ini jauh lebih
layak karena tampilannya yang sudah menyerupai mobil pada umumnya dan lebih
modis tidak seperti gerandong yang seperti mobil jeep yang membawa alat
penggiling padi. Mobil ini tidak seperti gerandong karena sejatinya mobil
pedesaan ini sudah seperti mobil pada umumnya yang bisa dipakai dimanapun dan kapanpun
hanya saja tampilannya yang jauh lebih kecil.
Spesifikasi lainnya:
·
Engine disel dengan kapastitas engine bervolume 600cc, satu
silinder dan engine berada di belakang.
·
4 percepatan dengan kecepatan maksimal 50 km/jam
·
Payload 750 kg untuk penumpang dan 400 kg untuk barang
·
Menggunakan suspense independen
·
Sistem pengereman menggukan drum brake
·
Fuel consumtion 1L = 30 km
·
Menggukan roda dengan ring 13
·
Chasis tubular (semi monoqoque)
·
Ground clearance = 225 cm
·
Harga Rp. 60.000.000,-
Kekurangan dari mobil pedesaan ini
·
Belum menggunakan power steering.
·
Sistem pengereman belum menggunakan disk brake.
·
Suara mesin yang terdengar lumayan kencang (noise).
·
Harga yang cukup mahal.
·
Masih menggunakan ban standar bukan ban bertipe radial untuk
dijalanan tanah.
·
Tidak menggunakan air
conditioner.
Kelebihan dari mobil pedesaan
·
Mobil ini ringan dan multi fungsi.
·
Bentuknya eyecatching seperti mobil offroad.
·
Mobil ini tidak memerlukan STNK karena mobil ini tidak diijinkan
menempuh jarak jauh.
Kesimpulannya, 80%
partnya sudah dibuat di dalam negeri, mobil pedesaan ini memang sudah sangat
jauh spesifikasinya dari gerandong (sudah jauh lebih layak), lalu mobil ini
akan menghadapi tantangan yang sebenarnya akankah mobil ini laku dijual dengan
harga yang tidak terlalu jauh dengan mobil LCGC buatan jepang dan mobil
pedesaan ini spesifikasi sangat jauh
dari spesifikasi mobil LCGC buatan jepang.
Prototype mobil
pedesaan tampak depan
Engine
berada di belakang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar