Setelah manusia atau tepatnya Robert einstein menemukan lampu pijar adalah awal display digital yang sekarang ini popular. Isamu Akasaki, Hiroshi Amano dan Shuji Nakamura dianugrahi Nobel Fisika 2014 karena kerja kerasnya melahirkan light emiting diode (LED) berwarna biru.
Melansir Scientificamerican, Jumat (10/10/2014), LED berwarna biru penting karena dua alasan. Pertama, cahaya biru memiliki bidang penerapannya tersendiri dan kedua, LED biru adalah komponen penting dari cahaya putih yang melahirkan LED putih. LED putih digunakan pada layar komputer dan telepon.
Cara kerja LED melibatkan dua bagian dari materi semikonduktor yang digabungkan bersama. Semikonduktor adalah materi yang tidak menghantarkan listrik dengan baik, namun memiliki fleksibilitas. Walaupun LED merah dan hijau sudah ada sejak awal 1960, tidak demikian dengan LED biru. Pertama kali muncul di pasaran 1989 dan dibuat dari silikon karbit. Namun, bahan ini seperti silikon, dikenal tak efisien. Para pemenang Nobel Fisika 2014 telah menemukan cara menciptakan LED biru dengan gallium nitride. Hanya saja, lebih sulit untuk menghasilkan sinar terang dari bahan tersebut. Sulit karena sangat susah menciptakan kristal gallium nitride berkualitas tinggi. Biasanya, cara termudah adalah menciptakan kristal dari struktur yang serupa. Namun, susunan atom gallium nitride yang rumit membuat hal tersebut menantang.
Sehingga, untuk membuat LED biru dibutuhkan banyak lapisan materi yang lebih
kompleks, menyimpang dari aturan kaku yang dibutuhkan saat membuat tipe-p dan
tipe-n. Secara teori LED biru dapat direkayasa menjadi warna hijau, kuning atau
oranye dengan cara menjadikan lebar lapisan kuantum berbeda-beda.
Berkat peran pemenang Nobel Fisika 2014 maka LED biru sekarang sudah tersedia. Contoh penerapannya adalah pemutar Blu-ray. Cahaya biru punya panjang gelombang pendek, sehingga memungkinkan celah penyimpanan cakram Blu-ray lebih kecil dan dekat dibandingkan DVD, yang dibuat oleh LED merah.
Namun, peran terbesar LED biru adalah kemampuannya menghadirkan LED putih. Cahaya putih sebenarnya gabungan dari warna pelangi. Namun, mata manusia hanya mampu menangkap tiga warna: merah, hijau dan biru.
Sehingga, cahaya putih bisa dihasilkan dengan hanya menggunakan tiga warna tersebut. Menggabungkan LED hijau dengan biru akan menciptakan cahaya putih yang efisien, menyediakan sekitar 20 kali lebih banyak cahaya jika dibandingkan sebuah lampu pijar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar